Tuesday, June 18, 2013

ODE SEBUAH NAMA

Tuliskan lagi sejarah sebuah nama
Ia, yang telah menjadi peristiwa dan udara
Atau sungai, tempat menuju beku yang paling bara
Rumbia dengan langit penuh kenangan belantara

Namun, ia sendiri adalah matahari
Untuk segala yang hidup, untuk semesta yang telah toska,  untuk hati yang paling laki-laki?
Riwayat telah melumpuhkan segala yang batas; ada baiknya kita pugar lagi, kita rajut kembali
Uraikan lagi simpul yang paling temali, agar kicau tak lagi mengacau, agar
Luka yang telak itu tak menjadi satu-satunya peta, menyusuri perbukitan yang kelak, memintanya tinggi

 Coba sekali saja wiridkan sebuah doa
"Hidup yang sekali ini, mestinya kita berdua saling menghidupkan, selamanya"

Sunday, June 16, 2013

PAHLAWAN YANG SEDANG MENJADI PENGEMIS

maka, tubuhnya yang miskin telah dijadikan ladang
oleh lalu lalang yang kepalang

konon, tangan buntungnya adalah hasil rekaan
dari sebuah parang, dari sebuah perang
dan dibalut ingatan

nasib buruk telah lama bertengger di buhul-buhul kepalanya
tetaskan hidup 
atau tuntaskan hidup

dalam batok itu
tuhan sedang nyaman
bersemanyam

di negeri ini, pejuang adalah 
dia yang kemarin memperjuangkan bangsanya,
dan hari ini memperjuangkan nasibnya, sendirian