Thursday, October 24, 2013

HARI SEPI

mari coba berhitung
telah berapa purnama tiba di gang-gang penanggalan
telah berapa pasang air laut mengaramkan jala para nelayan
sebab aku tak pandai menghitung kehilangan
sebab sementara tetap pasang air laut bagi nelayan

lalu waktu biarkanlah beku
atau cairkan agar kita sama-sama tahu
rindu mana yang meleleh lebih dulu

aku tak begitu lihai menipu waktu
jejak kota, jejal kata siapa lagi kalau bukan kau
yang membakar pangkal malam dengan pingkal cerita tua
lagu-lagu radio butut di geladak
menghibur pelaut beraroma tuak

ketika punggungmu telah sampai pada yang membenamkan
dermaga tumbang menindih sebelah jantung sebelah paru
sebilah sepi sesaplah sampai ulu hati
benang yang menggulung layar kapal
"ini pun tetap kita tenun, sebab kita telah jadi hari esok"

nanti, ketika kering daun kelapa jatuh di tanah hujan
rumah-rumah telah kutidurkan di atas ranjang
ketuklah jika kau ingin
kutuklah jika kau dingin

disini, kucium bau sisa rindu kemarin pagi
dan hari baru sebab rindu tunas tak berkesudahan
dengan elang laut yang mencoba peruntungan
dengan biji embun yang gigil
nyiur angin berat di daun pohon trembesi
sayup suara bocah yang malas pergi mandi
harum tungku tertindih pantat kuali
lihatlah,dengan rindu di sudut mata puan
aku telah begitu pandai mengeja gejala pagi yang telah kau.

jogjakarta 2013