NENEK MOYANGKU (DULU) SEORANG PELAUT
Nenek moyangku seorang pelaut
Dari dadanya kudapat semangat lecut
Incar matanya awas tak kenal luput
Kepulangannya buat nasib ciut
Langit adalah kitab
Rasi bintang ayat
mencari tetap
Dirapalnya mantra-mantra
Agar dewa laut ikut serta
Nenek moyangku seorang pelaut
Namun kini hasil laut tak buat kenyang perut
Setiap jala disingkap
Hanya buih yang tertangkap
Kadang ikan teri sebagai pelengkap
Ruah ikan menjadi cerita lalu
Racun dan limbah pabrik bunuh mereka lebih dulu
Laut seperti menumpahkan dendam
Daratan pun tak kalah kejam
Harga minyak buat tunduk
Tengkulak tak segan injak tengkuk
Nenek moyangku dulu seorang pelaut
Sedang bendera dwiwarna diatas perahu semakin kusut
Anak cucunya bertekuk lutut
Dihadapan zaman yang semakin tak patut
Dibuangnya mantra dilubang sejarah
Bahwa nenek moyang sudah berganti arah
-setiap ada anak menyanyikan lagu nenek moyangku seorang
pelaut
Aku hanya bisa tersenyum kecut-
No comments:
Post a Comment