Seorang bocah gemar menggambar
Sedang suara perut sudah lama terdengar
Dia suka menggambar roti
Agar lupa ia belum makan sedari tadi
Dengan tangan mungilnya ia bermain warna
Meski hidup tak membuatnya menyala
Gerak tangannya lincah menyambar bayang-bayang imaji
Sedang riuh perutnya semakin menjadi-jadi
Dan kini dia sudah bosan
Diliriknya ke meja, belum ada yang bisa dimakan
Dia membuka satu lembar lagi
Digambarnya periuk nasi
Dia telah kenyang bermimpi
Esok dia adalah pelukis hebat
Karena Dalam matanya, digambarkan zaman yang sudah gawat
Seorang bocah gemar menggambar
Sedang seorang pemimpin, gemar menghambur umbar
Di sebuah negeri penuh kelakar
No comments:
Post a Comment