Friday, December 14, 2012

DOA PEMUDA RANTAU



Dengan whisky di tangan kanannya
Dibuat bumi berputar seenaknya
Kepalanya mulai kepayang
Tubuh melayang-layang

Lucu, geli, aneh, ekstase
Dalam kamar dialeanase
Seperti hiasan rumah terperangkap etalase

Kamar mulai semarak
Tertawanya menebar aroma tuak

Seketika, sebuah bayangan hitam menghampirinya
“siapa kamu!”
 Terbata membaca kata yang ingin diucapnya sendiri
“aku? aku kawanmu sekarang, namaku suram”
“tidak! Aku tidak punya kawan sepertimu!”
“bagaimana bisa, bukankah kamu sendiri yang menciptakanku?”
“Tidak!aku tidak pernah menginginkanmu, pergi! Aku sedang ingin sendiri!”
“aku disini untuk menjagamu!”
“tidak perlu!sudah ada orang tuaku yang menjagaku!”
“bukankah orang tuanmu jauh?mereka tau apa sekarang tentang kamu”
“tapi aku tidak ingin dijaga olehmu!”
“Pokoknya pergi!”
“Semakin kau marah, semakin melekatlah aku, kini aku adalah bayanganmu, tidak mungkin bayangan meninggalkan tuannya sendiri”
“akan kuadukan kau ke Tuhanku”
                “bukankah tuhanmu sudah kau bunuh dengan whisky ditanganmu itu”

Pecahlah tangis
Dan parau suara yang bergema ke seisi ruangan
“tuhan, masih bolehkah aku berserah, meski aku sedang payah
Masih bolehkah aku berdoa kepada Engkau, meski aku sedang berkeadaan kacau”

No comments:

Post a Comment