Friday, November 22, 2013

MUSIM HUJAN

jika telah tiba dimana
kurus batang pohon di lembah-lembah
menggigil sebab tanah bersimbah
air, telah sampai pada saatnya
dan dendang lumut hijau di pelukan dinding
telah begitu pandai memainkan lagu getir
"gigilkan basah pada tubuh beton itu"

maka hidangkan secangkir hujan
di beranda rumah dengan basah jalan dan orang yang terlalu lalang
agar nafas kita menderu karena percakapan mencairkan segala yang dingin
terlebih musim, akan menjadi hangat meski diluar air terus dikirim lambung langit

tetapi plastik akan membuat pelangi
berwarna warni
sungai lebih cepat mengaliri
dan mengakhiri tunas pada pot-pot penghias rumah

demi teori tata letak, bantaran yang tersengal bangunan liar
demi perahu karet, dan lantai rumah yang berwarna masam
demi air yang naik terlalu tinggi
tetaplah terjaga agar bunyi gemeretak gigi yang beradu tak terlalu gaduh
gatal pada tubuh bisa kau anulir sebagai anasir
dan barak adalah pilihan terakhir karena rumah telah mencair

sebab jika tiba musim dimana
musibah tak lebih dari musim bah
akan lebih dulu menguburkan, sebelum menyuburkan

Saturday, November 16, 2013

HIRAETHUS

rindu adalah bahasa
yang membicarakan pelukan sebelum ia tiba di tubuhmu
rindu itu anak
dan kau ibunya

ISTANA

Istana gempar. Tiba-tiba, ratusan tikus yang entah dari mana datangnya masuk ke istana dan mengacak-acak istana. Persediaan makanan diserang. Perabot, karpet, bahkan pintu-pintu kamar berlubang. Istana kacau. Dimana-mana terdengar bunyi cericit tikus yang membuat risih telinga. Kerusakan terparah ada di bagian dapur. Para pengurus istana terlihat kocar-kacir dan bingung. Mereka membawa alat apa saja sebagai senjata untuk memukul tikus-tikus yang menyebalkan itu. Presiden pun ikut turun tangan.namun, hingga malam hari, hasilnya nihil. Tikus-tikus yang jumlahnya semakin bertambah itu belum juga teratasi. Presiden geram. dini hari, presiden mengadakan rapat. seluruh pengurus istrana, pengawal presiden, para pembantu, bahkan tukang kebun diminta mengikuti rapat tersebut. 
"Saya tidak tahu bagaimana bisa istana yang memiliki  puluhan pengurus ini bisa kecolongan. Ini tidak tanggung-tanggung, bukan satu atau dua ekor tikus, tetapi ratusan!" tegas presiden sambil menggebrak meja.
"saya tidak mau tahu, besok istana ini harus bersih dari tikus-tikus memuakkan itu, rapat dibubarkan"

Esoknya, keadaan tidak berubah, malah semakin parah. tikus-tikus telah berkoloni dengan cepat. diperkirakan tikus yang berada di istana mencapai ribuan ekor. presiden semakin marah, kalut dan bingung. hal ini akan membuat presiden malu jika ada tamu kenegaraan mengunjungi istana tersebut. hingga penasehat istana mengusulkan agar membentuk tim untuk menyelidiki penyebab datangnya tikus-tikus itu ke istana. Presiden menyetujuinya, dibentuklah tim penyelidik dari berbagai ahli. Dan para ahli diberi waktu selama tiga hari untuk menyelidikinya.

Tiga hari berselang, presiden ingin mengetahui hasil yang didapat tim penyelidik bentukkannya. diadakanlah rapat.
Ahli teknologi pangan, mengutarakan pendapatnya. Menurutnya tikus-tikus datang karena penyimpanan pangan dalam istana jauh dari standar, solusinya adalah dibuat bangker guna menyimpan persediaan makanan istana, sayang usulnya ditolak.
ahli kedua menyampaikan temuannya. ahli interior berpendapat banyak tikus berdatangan karena pemakaian interior yang membuat tikus tertarik. Entah dari segi, harum, jenis kayu, atau cat yang dipakai. solusi yang diusulkan, mengganti seluruh interior istana. usulannya mental.
ahli berikutnya, adalah seorang arsitek handal. Dia berpendapat penyebabnya adalah bangunan istana saat ini sangat mudah ditermbus oleh tikus, solusinya, perombakan total dan pembangunan ulang istana. usulannya juga ditolak.
berjam-jam banyak ahli mengutarakan gagasan dan solusinya, tetapi semua usulan ditolak oleh presiden. hingga tersisa satu ahli yang belum mengutarakan temuan dan solusinya.
"oke, kamu belum mengemukakan temuanmu. Sekarang, kau pakar atau ahli dalam bidang apa, dan apa pendapatmu." ucap presiden
"terima kasih pak, sebelumnya maaf jika usulan saya nanti kurang bisa diterima oleh khayalak. saya cuma petani desa. menurut pengalaman saya sebagai petani, jika tiba-tiba ada ratusan tikus yang datang disebuah tempat, maka ditempat tersebut telah ada satu induk besarnya, atau bisa dikatakan terdapat ratunya. dan tikus-tikus yang datang ke istana ini adalah tikus yang unik. berbeda dengan tikus lainnya, tikus ini jika dibunuh langsung justru akan semakin bertambah. Kita harus bisa menangkap dan membunuh induk besarnya itu. baru semua tikus akan lenyap.
setelah saya melakukan penyelidikan selama tiga hari di istana ini, saya berhasil menemukan induknya."
tepuk tangan peserta rapat terdengar riuh. Presiden tampak senang sekaligus penasaran.
"baik, jadi dimana induk tikus tersebut?" tanya presiden.
"induk besar tikus-tikus itu ada dihadapan saya sekarang. yaitu presiden sendiri. solusinya adalah, tidak lain selain menangkap dan membunuh presiden."

istana, hening.

Thursday, November 7, 2013

SEBAB MUNGKIN SAJA

sebab bisa saja
bukan senja sewarna kuning remang
atau sore raya dengan bayang sisa tubuh yang diperam gaduh
sebab mungkin saja
gadis dengan ikat rambut sewarna tulang pucat
juga tali yang telah ditautkan dalam ulu hati tuan
yang menarik jauh bulan samar 
menuju peristiwa khusyuk
pandangilah wajah yang membenamkan angin berat
hingga damai menggugurkan demam dan dendam

sebab mungkin saja
kita sepasang kasih yang menancap dalam-dalam
dan akar mati kembali hidup
nyala sepi kembali redup
atau
kita adalah asmara tak berkesudahan
kucir rambutmu akan menyudahi angin dingin
yang menyeret ampas percakapan menuju nasib yang terbakar di hari lalumu
di tungku hatimu
hangatkanlah, selagi takdir bukan tentang percuma

sebab mungkin saja
gadis berbaju cerlang kulit mangga
yang membatasi tuan mendikte waktu
untuk mencari atau mencairkan kita

Wednesday, November 6, 2013

JIKA KAU TANYA MENGAPA

sejak dunia mengenalkan batas
"hentikan kapal jika telah tiba air keruh dan pasir basah"
dan kudayung sampan menuju pulau penuh batang tebu
"sesapi sampai kau mengerti getir"
tetapi sepi lebih dulu tunai daripada pemberangkatan kemudian

sejak dendang lagu cemas lebih sering terdengar 
ketimbang
suara parau burung penanda daratan tinggal sejengkal
sejak,
sajak tak lagi mampu menggugurkan waktu
dan melipatnya menjadi perahu
sajak yang tak lagi memalingkan tatap menuju cekung langit
dengan pengharapan
akan gugur bulan sebesar biji kopi yang dihantar petir
menuju tengadah tanganmu

jika kau tanya mengapa
sejak tak kuhitung sudah berapa kali jatuh belasan bakal ketika memetikkanmu puisi yang ternyata adalah dua belas!
sejak penanggalan kulipat, kubagi menjadi retakan tulang, pecahan batu, putik bunga dan kering daun jati
kubakar,
asap bulan sembilan
jika kau benar-benar menghitung
akan ada tiga belas untuk dua belas
sepuluh untuk sembilan
tetapi apalagi
padahal duga lebih dulu menyaru sebelum diammu benar-benar bungkam
tukang dendang bisa saja salah memetik gitar
pandai emas bisa saja salah menyangka perak

sejak, kumau kau apa saja asal jangan diam
tegaslah, bergegaslah, apapun
asal jangan diam
lalu dunia mengenalkan batas
menagih tepian tebing dalam hutan gunung antara
mengharapkan atau menghirabkan

jogjakarta 2013