Saturday, November 16, 2013

ISTANA

Istana gempar. Tiba-tiba, ratusan tikus yang entah dari mana datangnya masuk ke istana dan mengacak-acak istana. Persediaan makanan diserang. Perabot, karpet, bahkan pintu-pintu kamar berlubang. Istana kacau. Dimana-mana terdengar bunyi cericit tikus yang membuat risih telinga. Kerusakan terparah ada di bagian dapur. Para pengurus istana terlihat kocar-kacir dan bingung. Mereka membawa alat apa saja sebagai senjata untuk memukul tikus-tikus yang menyebalkan itu. Presiden pun ikut turun tangan.namun, hingga malam hari, hasilnya nihil. Tikus-tikus yang jumlahnya semakin bertambah itu belum juga teratasi. Presiden geram. dini hari, presiden mengadakan rapat. seluruh pengurus istrana, pengawal presiden, para pembantu, bahkan tukang kebun diminta mengikuti rapat tersebut. 
"Saya tidak tahu bagaimana bisa istana yang memiliki  puluhan pengurus ini bisa kecolongan. Ini tidak tanggung-tanggung, bukan satu atau dua ekor tikus, tetapi ratusan!" tegas presiden sambil menggebrak meja.
"saya tidak mau tahu, besok istana ini harus bersih dari tikus-tikus memuakkan itu, rapat dibubarkan"

Esoknya, keadaan tidak berubah, malah semakin parah. tikus-tikus telah berkoloni dengan cepat. diperkirakan tikus yang berada di istana mencapai ribuan ekor. presiden semakin marah, kalut dan bingung. hal ini akan membuat presiden malu jika ada tamu kenegaraan mengunjungi istana tersebut. hingga penasehat istana mengusulkan agar membentuk tim untuk menyelidiki penyebab datangnya tikus-tikus itu ke istana. Presiden menyetujuinya, dibentuklah tim penyelidik dari berbagai ahli. Dan para ahli diberi waktu selama tiga hari untuk menyelidikinya.

Tiga hari berselang, presiden ingin mengetahui hasil yang didapat tim penyelidik bentukkannya. diadakanlah rapat.
Ahli teknologi pangan, mengutarakan pendapatnya. Menurutnya tikus-tikus datang karena penyimpanan pangan dalam istana jauh dari standar, solusinya adalah dibuat bangker guna menyimpan persediaan makanan istana, sayang usulnya ditolak.
ahli kedua menyampaikan temuannya. ahli interior berpendapat banyak tikus berdatangan karena pemakaian interior yang membuat tikus tertarik. Entah dari segi, harum, jenis kayu, atau cat yang dipakai. solusi yang diusulkan, mengganti seluruh interior istana. usulannya mental.
ahli berikutnya, adalah seorang arsitek handal. Dia berpendapat penyebabnya adalah bangunan istana saat ini sangat mudah ditermbus oleh tikus, solusinya, perombakan total dan pembangunan ulang istana. usulannya juga ditolak.
berjam-jam banyak ahli mengutarakan gagasan dan solusinya, tetapi semua usulan ditolak oleh presiden. hingga tersisa satu ahli yang belum mengutarakan temuan dan solusinya.
"oke, kamu belum mengemukakan temuanmu. Sekarang, kau pakar atau ahli dalam bidang apa, dan apa pendapatmu." ucap presiden
"terima kasih pak, sebelumnya maaf jika usulan saya nanti kurang bisa diterima oleh khayalak. saya cuma petani desa. menurut pengalaman saya sebagai petani, jika tiba-tiba ada ratusan tikus yang datang disebuah tempat, maka ditempat tersebut telah ada satu induk besarnya, atau bisa dikatakan terdapat ratunya. dan tikus-tikus yang datang ke istana ini adalah tikus yang unik. berbeda dengan tikus lainnya, tikus ini jika dibunuh langsung justru akan semakin bertambah. Kita harus bisa menangkap dan membunuh induk besarnya itu. baru semua tikus akan lenyap.
setelah saya melakukan penyelidikan selama tiga hari di istana ini, saya berhasil menemukan induknya."
tepuk tangan peserta rapat terdengar riuh. Presiden tampak senang sekaligus penasaran.
"baik, jadi dimana induk tikus tersebut?" tanya presiden.
"induk besar tikus-tikus itu ada dihadapan saya sekarang. yaitu presiden sendiri. solusinya adalah, tidak lain selain menangkap dan membunuh presiden."

istana, hening.

No comments:

Post a Comment