Wednesday, November 6, 2013

JIKA KAU TANYA MENGAPA

sejak dunia mengenalkan batas
"hentikan kapal jika telah tiba air keruh dan pasir basah"
dan kudayung sampan menuju pulau penuh batang tebu
"sesapi sampai kau mengerti getir"
tetapi sepi lebih dulu tunai daripada pemberangkatan kemudian

sejak dendang lagu cemas lebih sering terdengar 
ketimbang
suara parau burung penanda daratan tinggal sejengkal
sejak,
sajak tak lagi mampu menggugurkan waktu
dan melipatnya menjadi perahu
sajak yang tak lagi memalingkan tatap menuju cekung langit
dengan pengharapan
akan gugur bulan sebesar biji kopi yang dihantar petir
menuju tengadah tanganmu

jika kau tanya mengapa
sejak tak kuhitung sudah berapa kali jatuh belasan bakal ketika memetikkanmu puisi yang ternyata adalah dua belas!
sejak penanggalan kulipat, kubagi menjadi retakan tulang, pecahan batu, putik bunga dan kering daun jati
kubakar,
asap bulan sembilan
jika kau benar-benar menghitung
akan ada tiga belas untuk dua belas
sepuluh untuk sembilan
tetapi apalagi
padahal duga lebih dulu menyaru sebelum diammu benar-benar bungkam
tukang dendang bisa saja salah memetik gitar
pandai emas bisa saja salah menyangka perak

sejak, kumau kau apa saja asal jangan diam
tegaslah, bergegaslah, apapun
asal jangan diam
lalu dunia mengenalkan batas
menagih tepian tebing dalam hutan gunung antara
mengharapkan atau menghirabkan

jogjakarta 2013

No comments:

Post a Comment