Ada sebuah dongeng yang disadur
dengan hati-hati, sehingga tokoh utamanya pun tidak pernah tahu, bahwa
ceritanya sedang ditulis. Hanya aku dan kamu yang mengetahuinya. Bukan berarti
ini rahasia, tapi bukan berarti pula dapat diumbar semaunya. Jadi bijak-bijaklah
menyimpannya.
Konon, dulu kala, ada sebuah
negeri yang sangat aman dan makmur. Rajanya arif dan bijak ,sebuah negeri yang
besar. Namun ada satu keanehan yang terjadi
di negeri tersebut, laki-laki disana semuanya berparas tampan, rakyatnya, para pengawal dan para menteri kerajaan, dan rajanya, semuanya berparas tampan. Kecuali pangeran negeri tersebut, hal ini membuat raja sangat bingung dan kacau. Pangeran, satu-satunya orang yang akan mewarisi tahtanya justru buruk rupa. Lalu kemudian penasehat kerajaan mengusulkan agar pangeran pergi kesebuah tempat, dimana di tempat itu terdapat sumur yang dapat mengabulkan permintaan, hanya dengan meminum airnya. Tempat itu terletak disebuah hutan yang bernama hutan renduvus. Berangkatlah pangeran menuju hutan renduvus sendirian, karena jika pangeran berangkat bersama pengawal kerajaan, maka akan membuat kecurigaan dikalangan rakyat dan kerajaan lain.
di negeri tersebut, laki-laki disana semuanya berparas tampan, rakyatnya, para pengawal dan para menteri kerajaan, dan rajanya, semuanya berparas tampan. Kecuali pangeran negeri tersebut, hal ini membuat raja sangat bingung dan kacau. Pangeran, satu-satunya orang yang akan mewarisi tahtanya justru buruk rupa. Lalu kemudian penasehat kerajaan mengusulkan agar pangeran pergi kesebuah tempat, dimana di tempat itu terdapat sumur yang dapat mengabulkan permintaan, hanya dengan meminum airnya. Tempat itu terletak disebuah hutan yang bernama hutan renduvus. Berangkatlah pangeran menuju hutan renduvus sendirian, karena jika pangeran berangkat bersama pengawal kerajaan, maka akan membuat kecurigaan dikalangan rakyat dan kerajaan lain.
Ditengah-tengah perjalanan menuju
hutan renduvus, pangeran beristirahat disebuah pulau. Disana pohon dan tanaman
tumbuh subur. Sedang jenaknya pangeran beristirahat, tiba-tiba terdengar
sayu-sayu suara perempuan menangis. Pangeran mencari sumber suara tersebut.
Lalu tiba di sebuah tanah yang ditumbuhi ilalang setinggi mata kaki, ditengah
tanah lapang tersebut terdapat gadis yang sedang bersimpuh sambil menutupi
wajahnya dan, menangis. Pangeran mendekatinya dan bertanya,
“sedang apa kau disini?”mengapa
kau menangis?”
Perempuan itu tampak kaget, lalu
menjawab, “apa kau tidak melihat, aku sedang menangis, dan mengapa, karena ini
pulau kesedihan, sudah sepantasnya aku menangis.”
Pangeran tampak bingung dan
bertanya sekali lagi, “lalu, apa yang menyebabmu menangis begitu kerasnya?”
“aku sedang dalam perjalanan ke
tenggara, namun ditengah perjalanan ada badai besar yang menyerangku, semua
pasukan yang mengawalku mati, tinggal aku sendiri disini, aku hanya bisa
menangis.”
Akan aku antar kau kesana kalau
begitu wahai……”
“panggil aku putri nenuma tuan.”
“ohh, baiklah, akan aku antar kau
kesana putri nenuma, dimana tempat itu?”
“dari sini menuju tenggara tuan,
ada tempat bernama kerajaan harapan, disitulah tujuanku.”
Lalu putri nenuma dan pangeran
yang buruk rupa itu berangkat ke tenggara, menuju sebuah negeri bernama
harapan. Dan diam-diam pangeran buruk rupa jatuh hati kepada sang putri. Tentu
saja, putri tersebut mempunyai paras yang sangat cantik, dan juga baik. Selang
beberapa hari, sampailah mereka di depan gerbang kerajaan harapan, putri itu
tampak senang dan mengucap berterima kasih kepada pangeran.
“apakah ini kerajaanmu putri?”
“ohh bukan tuan, ini adalah kerajaan pangeran
orsyopus, dia yang berkuasa.”
Lalu, ada keperluan apa kau
kesini putri nenuma?”
“aku sedang dalam perjalanan
untuk bertemu dengan pangeran orsyopus, dia telah menunggu, dia meminangku
dulu, dan beberapa hari yang lalu, aku sedang diboyong menuju ke kerajaannya.”
Pangeran buruk rupa tampak
tercengang, dan tidak tahu harus berkata apa, putri itu kemudian bertanya
kepada sang pangeran, “ada apa pangeran?”
“tidak ada apa-apa putri nenuma,
hanya saja aku telah jatuh hati padamu sejak di pulau kesedihan kemarin.”
Putri itu tampak merah pipinya,
tak lama pangeran itu pergi tanpa satu patah katapun yang diucapkan, bebarengan
dengan datangnya para pasukan kerajaan yang melihat dan menjemput sang putri
yang telah ditunggu sejak lama tersebut, putri itu masih didera kebingungan,
dan sesuatu yang asing, mereka menyebutnya ketulusan.
Pangeran buruk rupa melanjutkan
perjalanan menuju hutan renduvus, untuk mencari sumur ajaib. Dengan perasaan
yang sembab.
Dua bulan setelah itu, pangeran
kembali ke kerajaannya, dengan wajah yang baru,wajah yang lebih tampan. Bahkan,
dia sekarang menjadi yang tertampan di seluruh kerajaannya. Para rakyat
terkagum-kagum kepada sang pangeran. Sang raja tampak senang sekali, dan menyuruh
seluruh pasukan dan para menteri untuk mempersiapkan pemindahan tahta dari sang
raja kepada sang pangeran. Mereka sangat maklum, karena sang raja sudah mulai
sakit-sakitan. Disiapkanlah pesta tersebut, pengumuman dikumandangkan, rakyat
tumpah ruah dijalan, rakyat berpesta untuk merayakannya. Undangan-undangan
kenegaraan disebar kepada beberapa kerajaan sahabat.
Lalu, pada hari yang dinantikan
tersebut, perjamuan agung diadakan. Sang raja memperkenalkan pangeran, putra
raja yang sangat tampan yang nantinya akan menggantikannya. Berkeliling menemui
beberapa tamu-tamu kerajaan yang terhormat.
“hai raja reyam, selamat atas
pestanya”
Tiba-tiba ada seorang yang
mengagetkan raja dari belakang. “Ooh kau raja orsyopus, datang juga kau
rupanya, kau harusnya memberi selamat kepada dia, pangeran svitaf, dia yang
akan menggantikanku.”
“ohh,maaf,baik selamat untukmu
pangeran svitaf, saya adalah raja orsyopus, dan ini, istriku, kami berdua
memberi selamat kepadamu.”
Pangeran tertegun lama, tidak
percaya bahwa dia akan bertemu lagi dengan putri nenuma. Dan putri nenuma,
tersenyum ganjil, dia bertatap langsung dengan pangeran svitaf, tentu saja dia
sudah tidak mengenalnya lagi, pangeran buruk rupa yang dia temui dulu sekarang
berwajah sangat tampan. Namun putri nenuma merasakan ada yang aneh,
debaran-debaran dan rasa yang bersulur tiba-tiba menjalari seluruh tubuhnya.
Dia gemetar, seperti pernah menemui rasa yang serupa, bernama, ketulusan.
dibikin bersambung boleh lhooo...:P
ReplyDeleteboleh banget, kalo mau nerusin silahkan lhoo :p
ReplyDelete