Monday, September 10, 2012

DONGENG: Pangeran Svitaf dan Putri Nenuma


Ada sebuah dongeng yang disadur dengan hati-hati, sehingga tokoh utamanya pun tidak pernah tahu, bahwa ceritanya sedang ditulis. Hanya aku dan kamu yang mengetahuinya. Bukan berarti ini rahasia, tapi bukan berarti pula dapat diumbar semaunya. Jadi bijak-bijaklah menyimpannya.
Konon, dulu kala, ada sebuah negeri yang sangat aman dan makmur. Rajanya arif dan bijak ,sebuah negeri yang besar. Namun ada satu keanehan yang terjadi
di negeri tersebut, laki-laki disana semuanya berparas tampan, rakyatnya, para pengawal dan para menteri kerajaan, dan rajanya, semuanya berparas tampan. Kecuali pangeran negeri tersebut, hal ini membuat raja sangat bingung dan kacau. Pangeran, satu-satunya orang yang akan mewarisi tahtanya justru buruk rupa. Lalu kemudian penasehat kerajaan mengusulkan agar pangeran pergi kesebuah tempat, dimana di tempat itu terdapat sumur yang dapat mengabulkan permintaan, hanya dengan meminum airnya. Tempat itu terletak disebuah hutan yang bernama hutan renduvus. Berangkatlah pangeran menuju hutan renduvus sendirian, karena jika pangeran berangkat bersama pengawal kerajaan, maka akan membuat kecurigaan dikalangan rakyat dan kerajaan lain.
Ditengah-tengah perjalanan menuju hutan renduvus, pangeran beristirahat disebuah pulau. Disana pohon dan tanaman tumbuh subur. Sedang jenaknya pangeran beristirahat, tiba-tiba terdengar sayu-sayu suara perempuan menangis. Pangeran mencari sumber suara tersebut. Lalu tiba di sebuah tanah yang ditumbuhi ilalang setinggi mata kaki, ditengah tanah lapang tersebut terdapat gadis yang sedang bersimpuh sambil menutupi wajahnya dan, menangis. Pangeran mendekatinya dan bertanya,
“sedang apa kau disini?”mengapa kau menangis?”
Perempuan itu tampak kaget, lalu menjawab, “apa kau tidak melihat, aku sedang menangis, dan mengapa, karena ini pulau kesedihan, sudah sepantasnya aku menangis.”
Pangeran tampak bingung dan bertanya sekali lagi, “lalu, apa yang menyebabmu menangis begitu kerasnya?”
“aku sedang dalam perjalanan ke tenggara, namun ditengah perjalanan ada badai besar yang menyerangku, semua pasukan yang mengawalku mati, tinggal aku sendiri disini, aku hanya bisa menangis.”
Akan aku antar kau kesana kalau begitu wahai……”
“panggil aku putri nenuma tuan.”
“ohh, baiklah, akan aku antar kau kesana putri nenuma, dimana tempat itu?”
“dari sini menuju tenggara tuan, ada tempat bernama kerajaan harapan, disitulah tujuanku.”
Lalu putri nenuma dan pangeran yang buruk rupa itu berangkat ke tenggara, menuju sebuah negeri bernama harapan. Dan diam-diam pangeran buruk rupa jatuh hati kepada sang putri. Tentu saja, putri tersebut mempunyai paras yang sangat cantik, dan juga baik. Selang beberapa hari, sampailah mereka di depan gerbang kerajaan harapan, putri itu tampak senang dan mengucap berterima kasih kepada pangeran.
“apakah ini kerajaanmu putri?”
 “ohh bukan tuan, ini adalah kerajaan pangeran orsyopus, dia yang berkuasa.”
Lalu, ada keperluan apa kau kesini putri nenuma?”
“aku sedang dalam perjalanan untuk bertemu dengan pangeran orsyopus, dia telah menunggu, dia meminangku dulu, dan beberapa hari yang lalu, aku sedang diboyong menuju ke kerajaannya.”
Pangeran buruk rupa tampak tercengang, dan tidak tahu harus berkata apa, putri itu kemudian bertanya kepada sang pangeran, “ada apa pangeran?”
“tidak ada apa-apa putri nenuma, hanya saja aku telah jatuh hati padamu sejak di pulau kesedihan kemarin.”
Putri itu tampak merah pipinya, tak lama pangeran itu pergi tanpa satu patah katapun yang diucapkan, bebarengan dengan datangnya para pasukan kerajaan yang melihat dan menjemput sang putri yang telah ditunggu sejak lama tersebut, putri itu masih didera kebingungan, dan sesuatu yang asing, mereka menyebutnya ketulusan.
Pangeran buruk rupa melanjutkan perjalanan menuju hutan renduvus, untuk mencari sumur ajaib. Dengan perasaan yang sembab.
Dua bulan setelah itu, pangeran kembali ke kerajaannya, dengan wajah yang baru,wajah yang lebih tampan. Bahkan, dia sekarang menjadi yang tertampan di seluruh kerajaannya. Para rakyat terkagum-kagum kepada sang pangeran. Sang raja tampak senang sekali, dan menyuruh seluruh pasukan dan para menteri untuk mempersiapkan pemindahan tahta dari sang raja kepada sang pangeran. Mereka sangat maklum, karena sang raja sudah mulai sakit-sakitan. Disiapkanlah pesta tersebut, pengumuman dikumandangkan, rakyat tumpah ruah dijalan, rakyat berpesta untuk merayakannya. Undangan-undangan kenegaraan disebar kepada beberapa kerajaan sahabat.
Lalu, pada hari yang dinantikan tersebut, perjamuan agung diadakan. Sang raja memperkenalkan pangeran, putra raja yang sangat tampan yang nantinya akan menggantikannya. Berkeliling menemui beberapa tamu-tamu kerajaan yang terhormat.
“hai raja reyam, selamat atas pestanya”
Tiba-tiba ada seorang yang mengagetkan raja dari belakang. “Ooh kau raja orsyopus, datang juga kau rupanya, kau harusnya memberi selamat kepada dia, pangeran svitaf, dia yang akan menggantikanku.”
“ohh,maaf,baik selamat untukmu pangeran svitaf, saya adalah raja orsyopus, dan ini, istriku, kami berdua memberi selamat kepadamu.”
Pangeran tertegun lama, tidak percaya bahwa dia akan bertemu lagi dengan putri nenuma. Dan putri nenuma, tersenyum ganjil, dia bertatap langsung dengan pangeran svitaf, tentu saja dia sudah tidak mengenalnya lagi, pangeran buruk rupa yang dia temui dulu sekarang berwajah sangat tampan. Namun putri nenuma merasakan ada yang aneh, debaran-debaran dan rasa yang bersulur tiba-tiba menjalari seluruh tubuhnya. Dia gemetar, seperti pernah menemui rasa yang serupa, bernama, ketulusan.

2 comments: