Thursday, December 6, 2012

TERKASIH YANG PERNAH MENJADI KEKASIHKU

Dulu kita hanya punya nama
Lenguh angkuh kita yang rimba
Dulu kita hanya saling kenal
Gelagat liat tak kita hafal
Setelah itu, kita saling memilik nama
Namamu dibelakang namaku namaku melindungi namamu
Setelah itu kita saling mengenal
Kata-kata kasih begitu mudah kita lafal

Kita pernah mengerumuni pasar malam
Biar bianglala berputar asal kita saling menggegam
Dalam ketinggian malam janji bergumam
tetap saling mendekap meski rindu terlepas
Sekedar jarak tak buat kita terhempas

Sepulang dari pasar malam, kita tertipu
Bianglala hidup adalah waktu
semisal waktu mengantar kita diketinggian sana
Asal jangan lupa kembali pada tempatnya
Kini, kita hanya pernah saling mengenal
Kepada namamu telingaku telah kebal
Mungkin juga kamu
Kini, kita pura-pura lupa
Abai dan aus dalam pangkal sapa

kita saling menipu
Tanpa cinta kita masih mampu
Terkasih yang pernah menjadi kekasihku
Kenangan mungkin hanya debu
Bagi kita yang enggan menjenguk masa lalu
Terkasih yang pernah menjadi kekasihku
Adakah sulur-sulur kasihku masih menancap dalam namamu
Hanya sekedar ingin tahu
(atau aku sudah bosan kita saling melempar ‘siapa kamu?’)

No comments:

Post a Comment