salam bahagia, untuk
kamu yang belum bisa mengistirahatkan dan menyamankan badanmu diatas
pembaringan yang nyenyak, paling tidak dalam 24x1 jam terakhir ini, itu berarti
saya masih punya kawan yang sama dengan saya, merasakan bagaimana rasanya mata
yang memberat karena melekatlah pendulum jam klasik, membandul statis, muka
yang panas, pikiran yang ranggas, dan tentu saja waktu yang terus saja
menuntutmu untuk berbagi hak, walau hanya sekedar mengistirahatkannya. Mungkin
memang tidak sesuai dengan yang kamu rasakan, tetapi bolehlah saya merasakan
itu, walau berbeda dengan kamu. Boleh ya? terima kasih. Saya belum bisa tidur,
sama seperti kamu, dan sama seperti kamu juga, memikirkan sesuatu entah, ada
nalar yang menjalar, tentang perundingan-perundingan yang sebenarnya tidak sah
juga untuk saya simpulkan. Tapi tak apalah, mungkin kamu bisa membantuku nanti
jika kamu mulai tidak sepakat. Ini adalah sebuah perasan dialog ringan yang
terjadi tadi siang.
seorang teman,
bertanya kepada saya, di dalam Islam, Islam di Indonesia, ada dua buah
organisasi yang mengakar di masyarakat, Nahdahtul Ulama dan Muhammadiyah, dan
yang dia tanyakan, apa yang menjadi pembeda antara dua golongan tersebut,
sehingga banyak orang Islam di Indonesia harus berteriak lantang dan saling menyalahkan?
Saya tidak bisa menyalahkan pertanyaan dan simpulannya tentang fenomena ini,
mungkin kesalahan dia adalah, mengapa pertanyaan itu dia lempar kepada saya.
Tentu saja saya akan menjawab dengan seenaknya. Dan sebenarnya saya juga tidak
begitu sepakat dengan simpulannya, tentang kedua organisasi tersebut yang
tampaknya tidak nyaman satu dengan yang lain. saya lihat dua organisasi
tersebut damai-damai saja, benar kan? semoga begitu. Aamiin. Kemudian yang
menyita saya hingga harus mengorbankan hak 8 jam dari tidur saya adalah,
esensial dari pertanyaan kawan saya tersebut. mengapa banyak orang, dan semoga
bukan kamu salah satunya, harus mencari-cari perbedaan yang jelas-jelas memang
sudah berbeda. contohnya adalah pertanyaan teman saya tadi, dia bertanya apa
yang menjadi perbedaan NU dan Muhammadiyah? ya saya jawab memang berbeda.
Karena memang jelas-jelas sudah berbeda, dan itu pun wajar. Apa lagi yang harus
kita permasalahkan. jika tidak berbeda, untuk apa ada dua haluan tersebut.
untuk apa ada dua pilihan jika bisa menjadi satu pilihan, mungkin begitu. Itu
bukan sebuah tuntutan pemikiran yang harus kita penuhi. mencari perbedaan dari
perbedaan itu sama halnya menabur garam di laut. saya sempat berpikir,dan
semoga tidak salah, Tuhan menjadikan sesuatu untuk berbeda agar kita mencari
persamaannya. nalar gampangnya, kalau yang sudah nampak kita cari lagi,
bukankah itu perbuatan percuma. Saya pikir begitu. Lalu pertanyaan tadi saya
jawab bahwa NU dan Muhammadiyah sama-sama muncul karena semangat nasionalisme
para pendirinya dulu, untuk mewujudkan persatuan nusantara agar meraih
kemerdekaan. Mereka, para pendiri kedua organisasi Islam tersebut ingin
mengumpulkan para pejuang dalam satu wadah agar bersama-sama. Lalu mengapa
sekarang kita semua harus membedakan sedang dulu para sesepuh kedua organisasi
tersebut ingin menyamankan?
Sekianlah dari saya,
memang tidak berarti apa-apa, tapi silahkan artikan biar berarti. tapi jika
tidak ingin, juga tidak apa-apa, saya sudah senang tulisan ini dibaca. salam
senang. Tuhan sayang kita semua. Silahkan berbahagia. maaf dan terima kasih.
??????
ReplyDeletecek tampilan blog baru saya di http://sentuh-aku.blogspot.com/
kok ga ada yang baru kakak??
ReplyDelete