CINTA (PUN) TAK
SELANCANG ITU
"tak akan ada yang
bisa memisahkan kita sayang"
esoknya, kekasihnya mati
tersambar petir
BOCOR
jika tiba musim hujan
air kenangan masuk
seenaknya lewat atap kepalaku
yang lupa kuperbaiki
CINTA MATI
dia masih tersedu
memeluk kekasihnya yang
bersimbah darah
lalu dia pergi menuju
sungai belakang rumah
dibuangnya pisau, sidik
jarinya masih tertinggal disana
KETIKA PRESIDEN SAKIT
"maaf, kami harus
segera melakukan operasi"
seluruh keluarga istana
cemas
begitu dada dibelah,
dokter kaget. ada bendera amerika didalamnya
PELUKIS KIDAL
yang belum pernah ia
lukis hanya tangan kanannya
ia bahkan tak pernah
melihatnya
ADU LARI
mana yang lebih cepat
sampai rumah
malaikat maut, atau nasi
yang kubawa untuk anakku
SANTET
setelah merapal tujuh
mantera
asu itu berubah menjadi
aku
IRONIS
ketika bapakku sedang
bingung mencari pinjaman untuk makan hari ini
presidenku sedang sibuk
melatih pidatonya tentang pertumbuhan ekonomi
TERSESAT DI PARIS
uang kita habis, peta
kita hilang, bahasa kita kacau
satu-satunya jalan
keluar adalah bangun dari tidur kita masing-masing
No comments:
Post a Comment