Wednesday, May 16, 2012

madzhab motivator

yap!saya absen lama. entah absen dari apa dan absen untuk apa. mungkin saya sedang mencari apa yang akan saya tautkan di dalam sini. oh tapi sampai pada saat saya menuliskannya pun,saya tidak tahu akan menulis apa. tulisan berantakan, biar. ketidakjelasan juga jangan kita pusingkan. satu-satunya kejelasan pada saat ini saya sedang menikmati dayang saya, oh ini kopi teman, bukan seperti yang kau pikirkan, maaf. disamping saya juga ada teman yang terus berdzikir dengan kata-kata ajaibnya, asu, celeng, jancuk. ah kamu tahu kata ini benar-benar mengagumkan. kamu bisa dapati kata-kata ini dimana saja. kecuali kamu yang hidup di sebuah dunia yang asing. dan juga saya yang masih mengulur-ulur waktu lewat basa basi diatas karena sampai titik ini pun saya masih tidak tahu akan menulis apa.
saya ingin membahas blackswan, tapi itu sudah saya bahas di buletin saya. tentang politik? saya golput, jadi saya tidak bisa bersuara.
tentang Tuhan? Dia terlalu suci untuk dibicarakan, apalagi diperdebatkan. 
oke saya sudah menemukan akan membicarakan apa. tapi terserah padamu, mungkin kamu sudah bosan, tapi ini juga terserah saya, saya akan tetap membahasnya.
saya akan membahas motivator! yeah trend yang baru-baru ini melejit sekali. banyak orang yang langsung banting setir menjadi seorang motivator. banyak orang yang lebih sering membicarakan quote-quote seorang motivator daripada apa yang akan dilakukan nanti terhadap dirinya dan juga sekitarnya. kemungkinan terbesar munculnya fenomena ini dikarenakan banyak manusia yang bingung dan sudah tidak tahu siapa dirinya. oh yang aku maksud manusia indonesia. mereka serba lungkrah, putus asa, lebih percaya perkataan orang lain daripada diri sendiri. memilih bersandar kepada orang yang tidak begitu mengenal diri mereka sendiri. banyak yang lebih memilih mengangguk-angguk tanda mengerti terhadap perkataan motivator, daripada menggangguk-angguk tanda memaklumi mengapa hal-hal yang menimpanya bisa terjadi. oh kita benar-benar dibodohi. jika kemudian ada benarnya perkataan motivator itu, lalu kita melakukannya dan itu memang benar, kita tetap salah. apakah tidak, jika perbuatan kita didasari karena perkataan mereka daripada diri kita sendiri. kita lebih percaya perkataan motivator, sedang kita sering tidak percaya kepada diri kita sendiri, bagaimana tidak, kita akan menjalankan sesuatu yang asing daripada yang melekat selalu dengan kita, hati. bagi saya, mereka, para motivator itu tidak lebih dari resi durna di cerita pewayangan. 
ini pendapat saya, mungkin juga bisa disebut saran, tapi terserah, saya tidak begitu peduli. hentikan mendengar omongan-omongan motivator sebelum kamu mendengar diri kamu sendiri. ya, kamu akan protes dengan hal-hal yang akan menimpamu jika kamu mengikuti kata hatimu sendiri. itu yang disebut resiko, tak usahlah kamu pikirkan resiko, dia tidak lebih hebat dari kamu. atau kamu masih takut?jadilah orang gila. mereka tidak pernah memikirkan resiko. tetapi menurut saya mereka mendapat kebahagiaan, menjadi diri sendiri. toh juga gila itu hampir sama dengan orang jenius. syukur-syukur kamu bisa menjadi itu. dan saran saya yang terakhir, acuhkan saja tulisan ini, tidak usah kamu baca dengan mendetail, apalagi meneladaninya. tetapi jika kamu melakukan itu, sungguh itu merupakan kebahagiaan yang tak terhingga buat saya. 
ah sudahlah, saya sudah bosan, saya juga sedang sibuk menghabiskan kopi.cukup dari saya, tidak usah banyak-banyak, asal kita senang, dan jika kamu masih mengikutinya kamu memang seorang yang baik. dan kalau boleh jujur, sedari tadi saya tidak menangkap sesuatu apapun dari tulisan ini, jadi jika kamu mampu menangkapnya, kamu memang hebat, sungguh hebat. salam senang yang tak terhingga dimana-mana, tetap bersenang-senang karena Tuhan pun menciptakan kita dengan senang pula. maaf dan terima kasih.

No comments:

Post a Comment